Apa itu Tumor? Benjolan Pada Tubuh

EVERYLOGI - Tumor merupakan benjolan yang muncul pada tubuh karena sel yang memperbanyak diri secara berlebihan, atau akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel baru terus terjadi.

Tumor bisa menyerang bagian tubuh mana pun. Tumor terbagi atas 3 yaitu, Tumor jinak yang tidak menyerang sel normal di sekitarnya dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain, Tumor ganas yang merupakan kebalikan dari tumor jinak, dan Tumor prakanker, yang bisa menjadi kanker bila tidak diobati.


Apa itu tumor?

Tumor atau barah (bahasa Inggris: tumor, tumour) adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor sendiri berasal dari kata tumere dalam bahasa latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).

Tumor biasa juga dikenal dengan neoplasma, adalah istilah yang tidak spesifik namun sering digunakan untuk mendeskripsikan kumpulan jaringan abnormal yang padat atau berisi cairan. Tumor yang jinak biasanya bisa disembuhkan, semi ganas (pra-kanker) atau ganas (menyebabkan kanker).


Tumor jinak hanya akan tumbuh pada satu bagian tubuh tertentu dan tidak menyebar atau menyerang bagian lain. Sedangkan tumor ganas atau yang sering disebut kanker adalah tumor yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya, masuk ke pembuluh darah, dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Biasanya tumor jinak tidak akan tumbuh lagi setelah dilakukan pengangkatan, sementara tumor ganas memiliki kemungkinan untuk kambuh.


Normalnya, sel baru akan tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan tubuh untuk menggantikan sel-sel tua yang mati. Proses ini terjadi secara terkendali. Nah, penambahan sel-sel baru yang berlebihan, akan membentuk tumor.


Seberapa umumkah tumor?

Tumor adalah kondisi yang umum terjadi, jutaan orang didiagnosis dengan berbagai jenis tumor setiap tahunnya. Tumor dapat ditangani dengan mengurangi fator-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Peyebab dan Apa yang meningkatkan risiko tumor?

Pada umumnya, tumor terbentuk akibat pertumbuhan jaringan yang abnormal. Normalnya, tubuh dapat menyeimbangkan pertumbuhan dan pembagian sel. Sel yang sudah tua dan rusak akan mati dengan sendirinya, Proses ini disebut apoptosis. Kemudian, sel yang baru dan sehat menggantikan sel-sel mati. Tumor bisa muncul jika sedikit apoptosis yang terjadi, menyebabkan sel-sel lama tidak mati dan sel-sel baru terus bertambah.

Sel-sel kanker bertumbuh dengan cara yang sama, namun berbeda dengan tumor jinak, sel kanker dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke bagian tubuh lain. Hal ini disebut metastatis. Penyebab ketidakseimbangan petumbugan dan pembagian sel dapat berbeda-beda pada setiap jenis tumor, namun pada umumnya penyebab tumor belum diketahui secara pasti. Beberapa hal dibawah ini diduga berkaitan dengan tumbuhnya tumor:

• Faktor keturunan dan kelainan genetika.
• Paparan terhadap radiasi ion
• Pola makan yang buruk, misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak.
• Infeksi virus atau bakteri, misalnya HPV, virus hepatitis, dan H. pylori
• Konsumsi alkohol yang berlebihan
• Paparan radiasi akibat tindakan medis, seperti foto Rontgen atau CT scan.
• Konsumsi obat-obatan imunosupresif, misalnya setelah tindakan transplantasi organ.
• Merokok
• Obesitas
• Paparan bahan kimia, misalnya arsen atau asbes.
• Konsumsi minuman keras yang berlebihan.
• Kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
• Kelebihan berat badan atau obesitas.
• Pajanan polusi udara.
• Pajanan sinar matahari yang berlebihan.
• Pajanan radiasi.

Apa saja tanda-tanda dan gejala tumor?

• Sakit kepala
• Kejang
• Kehilangan kendali sensorik dan motorik
• Kehilangan pendengaran
• Kehilangan penglihatan
• Depresi
• Perubahan perilaku dan kognitif
• Disfungsi endokrin
• Sering merasa tidak sehat.
• Rasa lelah yang ekstrem.
• Demam dan menggigil.
• Hilangnya nafsu makan.
• Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Berkeringat pada malam hari.
• Lemas
• Berkeringat di malam hari
• Nyeri dada
• Perubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning, kemerahan, atau menjadi lebih gelap

Gejala tumor Berbeda-beda setiap orang , tergantung jenis, ukuran dan lokasi pertumbuhannya. Misalnya, kanker otak yang dapat menyebabkan gejala sakit kepala tidak tertahankan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang- kejang. Sementara gejala kanker paru-paru dapat berupa batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah hingga akhirnya menjadi batuk darah, sesak napas, rasa nyeri di dada serta kelelahan. Ada salah satu jenis tumor ganas yang bahkan tidak menimbulkan gejala sampai mencapai stadium lanjut, misalnya kanker serviks serta kanker hati.


Gejala utama dari tumor adalah terbentuknya benjolan. Biasanya benjolan bisa terlihat dengan mudah dari luar, namun bisa juga tidak terlihat jika tumbuh pada organ dalam. Benjolan yang ada pada organ dalam biasanya baru bisa diketahui setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter.


Segera periksakan diri ke dokter bila muncul gejala-gejala di atas, karena bisa saja menandakan adanya tumor ganas di dalam tubuh. Tumor yang nampak dari luar juga perlu Anda periksakan ke dokter, terutama jika bentuknya berubah atau ukurannya terus membesar.


Diagnosis  Tumor

Beberapa tes akan dilakukan untuk mendiagnosis tumor dan melihat perkembangan apakah tumor telah menghilang, menyusut, tetap sama, atau berubah. Perawatan lanjutan untuk tumor otak dapat berlangsung bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Biasanya akan dilakukan beberapa hal dibawah ini.
• Pemeriksaan neurologis
• Scan otak
• X-ray
• Tes laboratorium
• DNA profiling
• Prosedur biopsi

Dalam mendiagnosis suatu benjolan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah benjolan tersebut jinak atau ganas. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi penelusuran gejala melalui tanya-jawab saat konsultasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang terdiri dari:

• Tes urine atau tes darah, untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak normal. Contohnya adalah pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah dan jenis sel darah yang mengalami gangguan pada penderita leukemia.
• USG, CT scan, MRI, atau PET scan, dilakukan untuk mengetahui lokasi, ukuran, dan penyebaran tumor.
• Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan tumor untuk diperiksa di laboratorium. Hasil dari pemeriksaan ini adalah jenis tumor dan apakah tumor bersifat ganas atau jinak.
• Setelah mengetahui jenis, ukuran, letak, dan sifat tumor, dokter dapat menentukan penanganan yang tepat.

Pengobatan Tumor

Dokter dapat mengindikasikan jenis perawatan yang berbeda berdasarkan lokasi dan jenis tumor. Tumor jinak terkadang akan didiamkan saja, atau akan mengecil sendiri, atau diangkat dengan operasi. Semakin dini tumor terdeteksi, kemungkinan untuk sembuh juga makin tinggi.
• Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Banyak kelas obat-obatan kanker yang perlu diberikan oleh oncologist atau dokter spesialis yang menangani kanker dengan pengobatan.
• Targeted therapy adalah jenis penanganan kanker baru yang menggunakan obat-obatan atau zat lain yang ditujukan pada sel tumor secara persis dan tidak terlalu membahayakan sel normal.
• Imunoterapi atau terapi biologi adalah pengobatan yang menggunakan bagian tertentu dari sistem imun atau kekebalan tubuh seseorang untuk melawan tumor.
• Terapi radiasi adalah penggunaan x-ray bertenaga tinggi atau partikel gelombang lainnya untuk menghancurkan sel kanker. Rangkatian terapi radiasi biasanya melibatkan beberapa perawatan spesifik dalam jangka waktu tertentu. Terapi ini dapat dilakukan bersamaan dengan perawatan lain.
• Operasi adalah pengangkatan tumor dan beberapa jaringan di sekitar untuk mengeliminasi secara penuh margin yang negatif dari operasi.
• Terapi hormon. Pertumbuhan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara atau kanker prostat, dapat dipengaruhi oleh suatu hormon. Jika produksi hormon dihambat pertumbuhan sel kanker juga bisa terhambat.

Jika kanker atau tumor ganas masih berada pada satu lokasi dan belum menyebar, kanker tersebut umumnya akan diangkat melalui operasi. Tumor jinak tidak harus diangkat jika tumor tersebut tidak mengganggu kinerja organ dan tidak berdampak buruk pada kesehatan sama sekali. Meski demikian, semua tumor (ganas maupun jinak) sebaiknya segera didiagnosis dan ditangani karena berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan jika dibiarkan.


Pengobatan terhadap tumor ditentukan berdasarkan jenis, ukuran, letak, serta jinak atau ganasnya tumor. Tumor jinak yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala biasanya tidak memerlukan penanganan lebih lanjut. Biasanya dokter hanya akan memberi anjuran untuk pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangan tumor.


Jika tumor yang dialami bersifat jinak, namun berukuran besar hingga menekan saraf, pembuluh darah, atau mengganggu fungsi organ, maka dokter akan melakukan tindakan untuk mengangkat tumor. Biasanya dokter akan menggunakan sinar laser hingga tindakan operasi dengan sayatan pisau bedah untuk mengangkat tumor.


Tumor yang jinak memiliki peluang yang lebih tinggi untuk sembuh setelah dilakukan penanganan, dibandingkan dengan tumor ganas. Peluang kesembuhan tergantung pada tingkat keganasan atau stadium kanker. Semakin tinggi stadium, terutama bila sudah menyebar ke organ lain (stadium 4), semakin sulit untuk disembuhkan.


Pencegahan Tumor

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kanker. Sejak tahun 2015, Kementerian Kesehatan Indonesia terus mengajak masyarakat untuk mengurangi risiko timbulnya kanker dengan gerakan ‘CERDIK”, yang merupakan singkatan dari:
• Cek kesehatan secara berkala
• Enyahkan asap rokok
• Rajin aktivitas fisik
• Diet sehat dengan kalori seimbang
• Istirahat yang cukup
• Kelola stres.
• Berhenti merokok.
• Berolahraga secara teratur.
• Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
• Menjaga berat badan yang sehat.
• Membatasi konsumsi minuman keras.
• Menghalau pajanan sinar matahari, misalnya dengan menggunakan tabir surya.
• Meminimalisasi pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya dengan mengenakan masker saat menggunakan kendaraan umum.
• Meminimalisasi pajanan terhadap radiasi.
• Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
• Pola makan yang sehat
Beberapa jenis kanker juga dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Kanker yang dimaksud adalah kanker hati yang dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B, dan kanker serviks yang bisa dicegah dengan vaksin human papillomavirus (HPV).

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala yang di atas atau pertanyaan lainnya. Penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi. Pilih rumah sakit dan buat janji dengan dokter spesialis yang kamu butuhkan di sini. Selalu konsultasikan dan cek ke dokter  mengenai kondisi kesehatan Anda.


Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.

Posting Komentar

0 Komentar