EVERYLOGI - Beberapa tahun terakhir ini Tren tato kulit terbakar atau Sunburn tattoo yang beredar di media sosial, menimbulkan berbagai perdebatan. Tren ini sangat aneh sekali pasalnya, seseorang akan membentuk dan mendesain tubuh mereka, Lalu mereka akan berjemur dibawah sinar matahari, dan menunggu kulit mereka untuk terbakar.
Saat kulit terbakar sepenuhnya, Desain yang sebelumnya sudah mereka buat akan muncul dikulit dengan warna yang lebih putih. Tato ini akan bertahan sampai kulit sembuh dengan mengelupasnya kulit.
Sebenarnya, ini bukanlah sesuatu yang baru. Sejak 2015 lalu banyak orang dengan sengaja merusak kulit mereka demi memiliki bentuk bintang di pergelangan tangan mereka.
Dokter kulit, Dr. Sharon Wong mengatakan bahwa mengikuti tren tato kulit terbakar adalah hal yang sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Paparan sinar UV secara intens yang membuat kulit terbakar dan menyebabkan kerusakan DNS yang signifikan pada kulit.
Tidak hanya berisiko menjadi kanker kulit, duduk di bawah sinar matahari untuk membuat tato pada kulit juga bisa membuat kita berisiko terkena stroke, serta luka bakar akan membuat Anda merasa sakit karena kulit akan mengelupas. Selain memiliki efek pada kulit Anda, berjemur dibawah matahari juga bisa menyebabkan masalah lain seperti kelelahan, panas, pusing, mual dan sakit kepala.
Tabir surya yang anda miliki membantu melindungi kulit Anda dari sinar matahari dan sinar UV yang berbahaya bagi kesehatan, Tabir surya juga memperpanjang jumlah waktu yang dapat Anda habiskan dibawah sinar matahari dan harus digunakan secara merata dan menyeluruh disemua area kulit yang akan terkena sinar matahari.
Jika kalian menghargai kesehatan, Sebaiknya jangan ikut tren ini. Jika kalian hanya ingin menggunakan tato temporer, kalian bisa mencoba pilihan yang lebih baik selain ini.
Meskipun terlihat indah, tetap saja hal ini berbahaya bagi kesehatan. Jadi demi untuk mendapatkan penampilan yang menarik, apakah Anda akan membahayakan diri Anda sendiri?
sumber : Suara.com
0 Komentar