1. Donepezil
Donepezil berfungsi untuk memperlambat gejala Alhzheimer Baik yang ringan hingga parah sekalipun. Donepezil biasanya juga digunakan untuk pengobatan cedera otak dan penyakit Parkinson yang disebabkan oleh demensia. Donepezil (Aricept dan berbagai merek obat generik lainnya), tersedia dalam bentuk tablet dan tablet hisap. Obat ini dapat diminum sebelum tidur dan makan, karena makanan tidak akan memengaruhi kerja obat. Namun, pastikan dalam penggunaannya Anda mengikuti semua anjuran dokter serta apoteker. Efek samping dari obat ini yang umum terjadi seperti insomnia, muntah, diare, dan infeksi. Pada 2015 Badan POM mengingatkan adanya 2 risiko yang jarang terjadi tapi berpotensi serius dari penggunaan obat ini, yaitu kerusakan otot (rhabdomyolysis) dan gangguan neurologis yang disebut neuroleptic malignant syndrome (NMS).
Maka dari itu, sebelum menggunakannya Anda perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika tiba-tiba otot Anda melemah, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
2. Rivastigmin
Rivastigmin (Exelon), tersedia dalam bentuk kapsul yang bisa diminum dua kali sehari dan patch transdermal (plester seperti koyo). Untuk orang yang mengalami gejala Alzheimer yang tergolong parah, biasanya obat ini diberikan dalam bentuk transdermal ketimbang oral. Sama seperti donepezil, perlu perhatian khusus dalam penggunaan obat rivastigmin, apalagi jika pasien memiliki berat badan kurang dari 50 kilogram. Pasalnya, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti rasa mual berlebihan dan muntah. Jadi berisiko menurunkan berat badan pasien secara drastis.
Rivastigmin bisa diminum bersama makanan (sarapan dan makan malam). Sedangkan obat yang berbentuk plester tersebut dapat ditempelkan sekali sehari pada punggung bawah atau atas. Hindari menempelkan obat pada bagian tubuh yang sama selama 14 hari. Pastikan menekan kuat plester obat (minimal 30 detik) pada kulit yang bersih untuk memastikan semua bagian menempel sempurna.
Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat ini seperti Dermatitis alergi, Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare, mempengaruhi kinerja jantung, dan kemampuan koordinasi otak.
3. Galantamin
Efek samping yang mungkin terjadi saat penggunaan obat ini yaitu beberapa reaksi kulit, seperti ruam-ruam. Jika masalah kulit yang dialami tak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter.
4. Memantin
Donepezil berfungsi untuk memperlambat gejala Alhzheimer Baik yang ringan hingga parah sekalipun. Donepezil biasanya juga digunakan untuk pengobatan cedera otak dan penyakit Parkinson yang disebabkan oleh demensia. Donepezil (Aricept dan berbagai merek obat generik lainnya), tersedia dalam bentuk tablet dan tablet hisap. Obat ini dapat diminum sebelum tidur dan makan, karena makanan tidak akan memengaruhi kerja obat. Namun, pastikan dalam penggunaannya Anda mengikuti semua anjuran dokter serta apoteker. Efek samping dari obat ini yang umum terjadi seperti insomnia, muntah, diare, dan infeksi. Pada 2015 Badan POM mengingatkan adanya 2 risiko yang jarang terjadi tapi berpotensi serius dari penggunaan obat ini, yaitu kerusakan otot (rhabdomyolysis) dan gangguan neurologis yang disebut neuroleptic malignant syndrome (NMS).
Maka dari itu, sebelum menggunakannya Anda perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika tiba-tiba otot Anda melemah, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
2. Rivastigmin
Rivastigmin (Exelon), tersedia dalam bentuk kapsul yang bisa diminum dua kali sehari dan patch transdermal (plester seperti koyo). Untuk orang yang mengalami gejala Alzheimer yang tergolong parah, biasanya obat ini diberikan dalam bentuk transdermal ketimbang oral. Sama seperti donepezil, perlu perhatian khusus dalam penggunaan obat rivastigmin, apalagi jika pasien memiliki berat badan kurang dari 50 kilogram. Pasalnya, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti rasa mual berlebihan dan muntah. Jadi berisiko menurunkan berat badan pasien secara drastis.
Rivastigmin bisa diminum bersama makanan (sarapan dan makan malam). Sedangkan obat yang berbentuk plester tersebut dapat ditempelkan sekali sehari pada punggung bawah atau atas. Hindari menempelkan obat pada bagian tubuh yang sama selama 14 hari. Pastikan menekan kuat plester obat (minimal 30 detik) pada kulit yang bersih untuk memastikan semua bagian menempel sempurna.
Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat ini seperti Dermatitis alergi, Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare, mempengaruhi kinerja jantung, dan kemampuan koordinasi otak.
3. Galantamin
sumber : yaoota.com
Galantamin (Reminyl) tersedia dalam bentuk kapsul maupun tablet ini dapat diminum saat sarapan atau makan malam. Namun untuk yang lebih pastinya, tanyakan kepada dokter serta apoteker Anda tentang anjuran minum obat Alzheimer yang satu ini. Bila sebelumnya Anda sudah menggunakan obat donezepil atau rivastigmin (kelompok obat kolinesterase) maka Anda harus menunggu hingga 7 hari untuk meminum galantamin, supaya efek samping obat sebelumnya sudah hilang. Sementara bagi pasien yang tidak mengalami efek samping akibat dari pemakaian donepezil atau rivastigmin dapat memulai terapi galantamin sehari segera setelah penghentian terapi sebelumnya.Efek samping yang mungkin terjadi saat penggunaan obat ini yaitu beberapa reaksi kulit, seperti ruam-ruam. Jika masalah kulit yang dialami tak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter.
4. Memantin
sumber : goapotik.com
Memantin (Abixa) hanya tersedia dalam bentuk tablet dan bisa digunakan sebelum atau sesudah sarapan. Sama seperti obat lainnya, obat ini juga memiliki efek samping yaitu dapat menimbulkan masalah pada kulit. Efek samping yang paling parah adalah menyebabkan masalah pada kornea. Maka dari itu penggunaannya harus sesuai anjuran dan pengawasan dokter.
0 Komentar