Apa Itu Hardisk NAS (Network Attached Storage) dan kelebihan Hardisk NAS?

EVERYLOGI - Kemajuan teknologi membuat semua hal menjadi tanpa batasan, termasuk dalam hal penyimpanan data. NAS adalah salah satu media penyimpanan data yang banyak digunakan baik untuk penyimpanan pribadi maupun perusahaan. Dulu kita membutuhkan berpuluh-puluh floppy disk, Tapi sekarang dengan kemajuan teknologi para ahli membuat sistem penyimpanan yang semakin bagus, baik dari segi bentuk dan fungsi. Didalam NAS kita bisa menampung belasan bahkan puluhan Terabyte data. Kali ini kita akan mengupas tuntas informasi seputar NAS, silahkan simak penjelasan dibawah ini.

Apa Itu Network Attached Storage (NAS) ?
Network Attached Storage (NAS) adalah sebuah server dengan sistem operasi yang dikhususkan untuk melayani kebutuhan berkas data. NAS dapat di akses langsung melalui jaringan area lokal dengan protokol seperti TCP/IP. Kelebihan NAS terdapat pada system recoverynya, jika salah satu host rusak maka data dapat dibackup.

User/pengguna bisa mengakses NAS melalui RPC (remote-procedure-call) seperti NFS yang digunakan pada UNIX atau CIFS untuk Windows. RPC dibawa melalui TCP atau UDP (User Datagram Protocol) dari IP network yang terdaftar dalam local-area network (LAN) yang sama dengan yang membawa semua lalu lintas data ke klien.

Jadi bisa diakses oleh siapa saja yang terhubung dalam akses lan tersebut baik itu pc, mobile, maupun server. Akhir-akhir ini NAS sering digunakan sebagai PCS(Private Cloud Storage). PCS adalah sebuah media penyimpanan  yang bisa diakses oleh internet dan siapa pun bisa mengaksesnya selagi terkoneksi dengan internet. salah satu contoh PCS adalah Googledrive, dropbox, mediafire dll. Kita bisa mengakses file kita dimanapun dan kapanpun selagi kita masih terhubung dengan internet.

iSCSI (internet Small Computer Systems Interface) adalah protokol NAS versi terbaru. Protokol ini merupakan pengembangan dari protokol SCSI (Small Computer Systems Interface). Host dapat memperlakukan penyimpanannya seperti DAS (direct-attached storage) , tapi storage-nya sendiri dapat berada jauh dari host. Jika kalian menghubungkan NAS tersebut ke internet atau LAN maka orang yang terhubung dengan internet/jaringan tersebut dapat mengakses data yang ada didalam hardisk yang diinstalasikan kedalam NAS tersebut. 

Pada umumnya diindonesia perusahaan-perusahaan maupun kantor kantor kecil menggunakan NAS DS218J. Karena NAS tersebut support sampai 28 TB(14TBX2), Didalamnya juga mensupport fitur RAID 0, RAID 1,RAID 5, maupun RAID 6. Jadi jika kita mempunyai 2 hardisk NAS maka kita bisa menggabungkannya menjadi 1 partisi dengan menggunakan fitur RAID 0. Jika kalian menggunakan mode RAID 1 maka 1 hardisk akan menjadi tempat penyimpanan dan 1 lagi menjadi tempat backup file jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan. maka file tersebut masih aman.

Kenapa NAS Diciptakan?
NAS diciptakan karena kebutuhan yang semakin berkembang, NAS dibuat khusus untuk bekerja nonstop. Karena jika saat dibutuhkan kapan saja hardisk NAS siap mengerjakan perintah saat dipanggil. 

NAS menawarkan keuntungan sebagai berikut :
 Akses data yang lebih cepat.
 Biaya minim dan perawatan yang murah dan mudah mulai dari setup hingga konfigurasi.
 Tersedia software Open Source
 Penyimpanan file-file secara umum (general storage)
 Database
 Multimedia File (Klip, Gambar, Lagu, Film)
 Dapat melakukan Back up Data (RAID)
Datashare Media (berbagi file dengan berbagai perangkat berbeda)

Kesimpulannya, NAS menawarkan cara yang lebih mudah, skalabel serta aman dalam menyimpan dan berbagi-pakai file dalam jaringan.

Mengapa NAS Butuh Hardisk/HDD Khusus?
Beberapa tahun belakangan ini, produk hardisk (HDD) yang khusus ditujukan untuk NAS (Network Attached Storage) semakin banyak bermunculan. Sebenarnya, Hardisk untuk NAS tidak berbeda jauh dari Hardisk pada umumnyauntuk PC pada umumnya, dengan ukuran yang sama, kapasitas yang sama, dan bentuk yang serupa pula. Namun, apa yang membuatnya berbeda dari HDD pada umumnya?

Karena beban kerja yang harus ditangani Hardisk cukup berat makanya dibuat Hardisk khusus NAS. Pada umumnya NAS bisa menampung 2 sampai puluhan hardisk. Hardisk yang tertanam didalam NAS biasanya menggunakan konfigurasi RAID untuk mendapatkan kebutuhan yang diinginkan. Selain untuk penyimpanan eksternal, NAS juga banyak digunakan sebagai media server, photo server, local webserver, dan banyak lagi. Perbedaan dengan Hardisk pada umumnya adalah, hardisk biasa hanya bisa diakses oleh satu pc saja, sedangkan Hardisk NAS bisa diakses oleh siapa saja yang terhubung kedalam koneksi/jaringan. 

Perbedaan dan kelebihan Hardisk NAS dibanding Hardisk biasa
HDD yang dioptimalkan untuk NAS menghadirkan kinerja, keandalan, dan kapasitas yang tepat untuk usaha Anda sekarang dan selanjutnya.
Dari Segi Bentuk dan isi Dalamnya
Karena ukuran penyimpanan yang besar, bahan yang digunakan untuk membuat Hardisk NAS lebih terlihat padat, kokoh, dan lebih solid. Papan PCB/motherboard yang tertanam juga terlihat lebih rapi dan salah satu pembuat Hardisk NAS yaitu seagete mengklaim batas temperaturnya bisa mencapai 70°C. Jadi Hardisk/HDD jenis ini temperaturnya lebih panas dari pada Hardisk pada umumnya. Karena pada Hardisk biasa maximum temperaturnya 50-55"C. Memory casenya juga sudah mencapai 256 mg case, jadi lebih besar dari pada hardisk biasa.

Kinerja
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) biasanya menggunakan NAS sebagai pencadangan, pengarsipan data, dan media streaming. Alhasil akan banyak pengguna akan mengakses sistem secara bersamaan. Jika kita menggunakan Hardisk biasa hanya untuk satu pengguna pada satu waktu, Namun NAS Hardisk yang dioptimalkan dengan NAS seperti IronWolf dan IronWolf Pro dapat melakukan akses data secara bersamaan. Kecepatan Hardisk NAS hampir setengah kecepatan dari SSD.

Keandalan
Keandalan sistem sangat diperlukan untuk mengurangi pengeluaran/TCO dan mencapai ROI positif/mendapatkan laba yang sesuai harapan. Dengan menggunakan Hardisk yang dioptimalkan dengan NAS, Anda akan memperoleh berbagai manfaat dari keandalan yang dapat membantu memperpanjang umur tempat penyimpanan data. HDD NAS yang dilengkapi firmware dapat meningkatkan keseluruhan keandalan hingga 30% melebihi Hardisk pada umumnya. Fitur-fitur yang disajikan oleh RAID juga membantu menjaga data yang ada, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Manajemen daya yang cangging, suhu pengoperasian yang rendah, dan fitur toleransi, membuat waktu operasi lebih panjang, tidak ada batasan, dan garansi yang diberikan penyedia Hardisk sampai 5 tahun dengan paket layanan pemulihan data 2 tahun.

Kapasitas
Hardisk yang dioptimalkan dengan NAS menghadirkan kapasitas yang besar hingga 14 TB dan dapat menurunkan TCO (Total cost of ownership) dengan membersikan ruang penyimpanan. Sehingga kapasitas penyimpanan dapat dioptimalkan dan mendapat perlindungan yang baik.


Tahan terhadap "Siksaan”
Penggunaan NAS secara nonstop 7x24 jam menyebabkan suhu operasi yang bisa lebih tinggi dari Hardisk pada umumnya, Serta harus bisa terus bekerja dengan optimal ditengah getaran yang diakibatkan oleh pengoperasian beberapa Hardisk secara bersamaan.

Dari berbagai keunggulan yang disediakan oleh Hardisk NAS, wajar jika produsen menyiapkan Hardisk khusus yang disesuaikan dengan tantangan yang akan dihadapi oleh Hardisk tersebut. Oleh karena itu, Hardisk NAS umumnya akan menawarkan kombinasi performa dan durabilitas sesuai dengan yang dibutuhkan di NAS.

Macam – macam sistem operasi NAS
Selanjutnya kita akan bahas beberapa macam sistem operasi yang mendukung NAS, 5 diantaranya adalah sebagai berikut:

1. FreeNAS
FreeNAS merupakan sistem operasi NAS yang paling populer dan banyak digunakan. Terlahir dari sistem operasi FreeBSD 7.2 dengan desain antarmuka web php, dan dokumentasi m0n0wall. Sistem operasi ini dapat diinstal ke Compact Flash, USB flash, hard drive, atau boot langsung dari LiveCD. FreeNAS mendukung protokol berikut : SMB/CIFS (Windows), AFP (Apple/Mac), NFS (Unix/Linux), FTP, TFTP, RSYNC, Unison, iSCSI dan UPnP. Operating system ini juga mendukung untuk Software RAID (0,1,5), ZFS, dan enkripsi disk. Ditambah juga dengan beberapa fitur jaringan seperti VLAN tagging, agregasi link dan Wake On Lan (WOL). Dan tak lupa pula fitur monitoring meliputi SMART (smartmontools), email, SNMP, Syslog, dan UPS (NUT).

Ada juga layanan tambahan contohnya : client bittorent (Transmission), UPnP Server ( FUPPES), iTunes/DAAP Server (Firefly), webserver (lighttpd), dan mengukur bandwidth jaringan (IPERF).

2. CryptoNAS
CryptoNAS sebelumnya bernama CryptoBox, adalah proyek NAS yang berkonsentrasi pada enkripsi disk. Mereka menyediakan LiveCD berbasis Linux yang menggabungkan enkripsi dengan server NAS, mereka juga menawarkan paket yang diinstal ke server berbasis Linux yang ada dengan menambahkan tampilan antarmuka web. Setelah kita mengaktifkan volume terenkripsi melalui tampilan antarmuka web dari CryptoNAS, maka volume tersebut dapat diakses pada jaringan lokal melalui share SMB/CIFS. Partisi disk terenkripsi dengan volume LUKS. Kita juga bisa membukanya dari komputer lain menggunakan FreeOTFE di Windows untuk mendekripsi dan mengakses file, atau langsung dengan sistem Linux modern.

Spek minimum cpu untuk LiveCD CryptoNAS adalah 200MHz, 64 MB RAM, CD-ROM, koneksi jaringan, dan disk storage. Apapun disk storagenya bisa diinstall dengan syarat minimal didukung oleh kernel Linux (2.6.20), seperti IDE, SCSI, USB, FireWire, SATA, dan RAID. Oleh karena itu sistem operasi ini dapat berjalan hampir pada semua distribusi Linux, tetapi sayangnya mereka hanya menyediakan paket untuk Ubuntu dan distribusi Debian lainnya.

3. Openfiler
Openfiler adalah sistem operasi yang dibuat khusus untuk Server NAS, sama halnya dengan FreeNAS. Openfiler merupakan sebuah distro Linux yang berbasis rPath dan dirilis di bawah lisensi GPLv2. Sistem operasi ini dapat diinstal ke PC atau server, selain itu juga dapat diinstall kedalam Virtual Machine. Spesifikasi minimumnta: 1GHz CPU, RAM 2GB, ruang disk 10GB, dan Ethernet.

Openfiler mendukung berbagai macam protokol jaringan seperti: SMB/CIFS, NFS, HTTP/WebDAV dan FTP. Direktori jaringan yang didukung oleh Openfiler meliputi NIS, LDAP, Active Directory, Hesiod dan the Kerberos 5 aunthentication protokol. Openfiler juga menawarkan fitur manajemen data yang bisa dibagikan secara lebih luas, seperti multi-group based access control on a per-share basis, SMB/CIFS shadow copy, and public/guest shares.

4. NASLite – M2
NASLite – M2 dikembangkan oleh NAS server Elements yang didistribusikan secara komersil dan berbasis Linuxs. Tersedia melalui ISO CD image file yang dapat didownload namun sayangnya tidak didistribusikan secara gratis dibanderol dengan harga $ 34,95.

NASLite – M2 mendukung protokol jaringan seperti: SMB/CIFS, NFS, AFP, FTP, HTTP dan rsync. The DAAP ( Digital Audio Access Protocol ) dan UPnP ( Universal Plug and Play ). Fitur tersebut membuat kita bisa melakukan streaming konten audio dan video, seperti ke iTunes, konsol game, dan Windows Media Player. NASLite ini dapat diinstal atau boot langsung ke RAM, mirip dengan LiveCD. Mirip dengan CryptoNAS, NASLite bukan full NAS Server. Sistem operasi ini tidak memberikan penawaran untuk memanajemen pengguna, kuota disk, atau kemampuan untuk menambahkan domain.

5. NanoNAS
NanoNAS juga dikembangkan oleh Server Elements dan merupakan versi paling ramping dari server NASLite. Sistem operasi ini berbasis Linux tetapi dikomersialisasikan alias tidak didistribusikan secara gratis alias bayar. Anda dapat membelinya dengan harga $ 9,95. NanoNAS mendukung mode SMB / CIFS dan HTTP, terutama untuk klien Windows. NanoNAS AFP mendukung mode AFP dan HTTP dan dirancang untuk Mac OS X klien. NanoNAS bisa di booting melalui floppy disk, yang hanya membutuhkan 32MB RAM

Perbedaan NAS dengan Server
Perbedaan NAS dengan server pada umumnya, yaitu NAS hanya bisa digunakan untuk storage (penyimpanan data) saja. Setiap user/account akan memiliki 2 folder, yaitu folder private dan folder public. Folder private hanya bisa bisa dilihat oleh pemilik folder/user account, Sedangkan folder public bisa dilihat oleh semua pengguna server. Pada NAS juga terdapat user Auxullary, yaitu user yang mampu melihat semua folder user meskipun folder dalam keadaan private atau public.

Contoh Hardisk NAS
Saat ini, sudah banyak produsen Hardisk menawarkan Hardisk NAS buatan mereka. Salah satu diantaranya adalah Hardisk IronWolf yang diproduksi oleh Seagate. Secara fisik memang tak berbeda jauh dengan Hardisk 3.5” untuk PC desktop pada umumnya. Walaupun begitu, Fitur yang disajikan sangat jauh berbeda sekali dengan Hardisk pada umumnyan, dan tentu saja sudah dioptimalkan agar sesuai dengan beban kerja yang ada di NAS, termasuk salah satunya adalah penggunaan non-stop 24/7.


HDD IronWolf Seagate hadir dalam beragam kapasitas, mulai dari 1 TB, 2 TB, 3 TB, 4 TB, kapasitas besar seperti 6 TB dan 7 TB, hingga kapasitas ekstra besar seperti 8 TB dan 10 TB. Pilihan kapasitas ini tentu saja akan memudahkan pengguna NAS mendapatkan ruang penyimpanan data sesuai dengan yang mereka butuhkan. Tentunya, kapasitas ini akan terus ditingkatkan lagi sesuai kebutuhan penyimpanan data yang akan terus membesar dari tahun ke tahun.

Kesimpulannya, NAS menawarkan cara yang lebih mudah, skalabel serta hemat biaya untuk menyimpan dan berbagi-pakai file dalam jaringan. Walau pada masa kini semakin banyak usaha kecil dan menengah yang menggunakan solusi ini sekedar atas alasan skalabilitas, kemudahan serta fungsi-fungsi yang dimiliki sebuah NAS juga bisa menguntungkan kelompok kerja dan perusahaan-perusahaan berskala besar/enterprise.

Posting Komentar

0 Komentar