Pemerintah mempercepat implementasi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 30% atau yang dinamakan B30 pada bahan bakar solar yang semulanya akan diterapkan pada tahun 2020, dipercepat menjadi 2019. Percepatan ini dilakukan untuk pengehematan devisa karena kondisi neraca perdagangan sedang defisit serta untuk ketahanan energi.
Selain itu dengan adanya B30 ini memberi keuntungan lain seperti peningkatan harga CPO, penyerapan tenaga kerja, pengurangan emisi, serta meningkatkan pendapatan industri kecil perkebunan kelapa sawit, mengurangi ketergantungan impor BBM, mengembangkan industri kelapa sawit, menyejahterakan petani kelapa sawit, serta menjamin ketersediaan dan kestabilan harga BBM dalam negeri.
Launching Road Test B30 ini ditandai dengan pelepasan keberangkatan 3 unit truk dan 8 unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang masing-masing akan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu Kilometer. Tujuan Road test ini tidak hanya untuk uji jalan, Tetapi juga untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak menurunkan performa termasuk akselerasi kendaraan, dan perawatannya juga tidak memakan biasaya tambahan yang besar.
Pemerintah berencana mewajibkan penggunaan campuran biodiesel 30 persen atau B30 pada kendaraan mulai tahun depan salah satu alasannya adalah untuk mengurangi ketergantungan impor dan menyediakan BBM yang lebih ramah lingkungan. Selain itu pengembangan bahan bakar biodiesel merupakan strategis pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi terutama fosil melalui diversifikasi energi dengan mengutamakan potensi energi lokal. Program biodiesel juga akan menghemat devisa, mengurangi ketergantungan impor BBM, dan meningkatkan nilai tambah ekonomi hilirisasi industri kelapa sawit.
Sumber : bppt.go.id
Direncanakan, Road test menggunakan B30 ini tidak hanya dilaksanakan pada kendaraan darat bermesin diesel. Dalam waktu dekat, pengujian sejenis juga akan dilakukan pada kereta api, angkutan laut, dan alat berat di pertambangan.Dengan adanya B30 ini, diharapkan konsumsi biodiesel dalam negeri akan meningkat hingga mencapai 6,9 juta kilo liter. Untuk diketahui, konsumsi biodiesel pada tahun 2018 telah mencapai 3,8 juta kilo liter, di mana implementasi B20 telah dilakukan secara luas.
Namun campuran B30 ini masih memiliki kelemahan, seperti terjadinya penurunan daya hingga 3% pada kendaraan dan konsumsi bahan bakar meningkat sekitar 2%. Pengujian ini melibatkan beberapa institusi seperti ITB, Pertamina, BPPT, Lemigas, Toyota, Hino, dan tenaga lainnya. Karena dengan penerapan B30 ini membuat kendaraan lebih cepat diservis dan lebih boros bahan bakar. Dibandingkan dengan B20 filter pada kendaraan jadi lebih cepat diganti, biasanya setiap 5 ribu Km diservis. Pada B20 penggunaaan bahan bakar lebih boros 2,3%.
Implementasi B30 diharapkan bersamaan dengan penerapan Euro 4 untuk kendaraan diesel, sehingga para Agen Pemegang Merek (APM) tidak harus kembali menyesuaikan produknya ketika penerapan Euro 4 pada tahun 2021 mendatang. Dengan adanya B30 ini diharapkan emisi gas buang kendaraan bermotor bisa dikurangi, sehingga lebih ramah lingkungan. Kandungan zat pengotor pada biodiesel tidak terlalu banyak seperti pada solar, Zat pengotor ini yang menghasilkan gas penyebaba polusi misalnya COX, NOx, dan H2s. Semakin rendah kandungan zat pengotor, misalnya sulfur dan logam berat, maka semakin kecil pula gas penyebab polusi yang dihasilkan.
0 Komentar