Velvelynated - Tumor, Kista, dan Mioma atau miom adalah tiga hal yang memiliki keterkaitan namun bukanlah sesuatu yang sama. Banyak sekali orang yang salah arti dalam menafsirkan hal tersebut. Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa ketiga hal itu berbeda. Agar kita tidak salah lagi menafsirkan hal tersebut kali ini kita akan membahas secara singkat dan padat mengenai ketiga hal tersebut.
Apa itu Tumor?
Sumber gambar : macmillan.org.uk
Pada umumnya kata “tumor” merujuk pada sebuah massa yang tumbuh dalam tubuh. Tumor adalah istilah yang tidak spesifik namun sering digunakan untuk mendeskripsikan kumpulan jaringan abnormal yang padat atau berisi cairan. Jaringan yang abnormal ini bisa muncul karena sel yang memperbanyak diri secara berlebihan, atau akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel baru terus terjadi. Jaringan yang tidak normal ini bisa berkembang dibagian mana saja di dalam tubuh, seperti tulang, organ, dan jaringan lunak.
Tumor bisa menyerang bagian tubuh mana pun. Tumor terbagi atas 3 yaitu, Tumor jinak yang tidak menyerang sel normal di sekitarnya dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain, Tumor ganas yang merupakan kebalikan dari tumor jinak, dan Tumor prakanker, yang bisa menjadi kanker bila tidak diobati. Kalian bisa membaca Penjelasan lebih lengkap mengenai tumor di artikel sebelumnya.
Apa itu Miom atau Mioma?
Sumber gambar : webmd.com
Mioma atau yang biasa disebut miom atau fibroid adalah tumor jinak yang terdiri dari serabut-serabut otot polos, dan bisa muncul pada organ yang memiliki lapisan otot polos, seperti usus, rahim, atau bahkan payudara. Sampai saat ini penyebab miom pada rahim wanita belum diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi pembentukannya salah satunya adalah hormon (estrogen dan progesteron) dan kehamilan pada wanita.
Ada banyak sekali wanita yang tidak sadar di rahimnya mulai tumbuh miom karena tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, lama-kelamaan miom di rahim ini dapat menyebabkan pendarahan pada vagina, sakit perut, nyeri panggul, sering buang air kecil, dan ketidaknyamanan atau sakit saat berhubungan seks. Jika miom mulai menimbulkan gejala tertentu, operasi pengangkatan akan perlu dilakukan. Miom umumnya jarang berubah menjadi kanker. Miom atau fibroid yang berubah menjadi kanker kemudian disebut fibrosarkoma.
Apa itu Kista?
Sumber gambar : tabletsmanual.com
Kista adalah suatu ruangan/rongga patologis atau bisa disebut sebagai kantung yang biasanya berdinding jaringan ikat dan berisi cairan kental atau semi likuid, udara, atau bahan lainnya yang abnormal. Kista tergolong tumor jinak (bukan kanker), sehingga kista tidak berbahaya. Pada umumnya, kista tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, dibeberapa kondisi kista dapat merkembang menjadi lebih besar, dan menjadi semakin parah. Jika tidak dilakukan tindakan medis.
Kista dapat berkembang di bagian mana saja pad tubuh, seperti hati, ginjal, payudara, dalam jaringan lunak seperti mukosa dari rahim, ovarium, maupun jaringan yang keras seperti tulang. Kista paling umum yang kita dengar adalah kista ovarium dan kista payudara, padahal masih banyak lagi kista-kista di organ lain. Karena Kista lebih sering berkembang di daerah rahim, sama seperti miom. Oleh karena itu, tak jarang para wanita sering sulit membedakan antara miom dan kista di rahim atau ovarium.
Kista ovarium yang besar dan sudah parah dapat menimbulkan gejala, seperti nyeri panggul, menstruasi tidak teratur, merasa kembung, dan lebih sering buang air kecil.
Kista ovarium adalah kista yang tumbuh di ovarium yang terbentuknya bisa karena bermacam sebab. Tipe kista ditentukan oleh penyebabnya. Diantara beberapa kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista berisi jaringan abnormal tubuh seperti rambut, dan gigi. Beberapa jenis kista diantaranya seperti, kista endometriosis yang berisi cairan kecokelatan, kista dermoid yang terdiri dari jaringan-jaringan tubuh, ada juga kista simplex yang isinya hanya berupa cairan bening.
Perbedaan Miom dan Kista Ovarium yang Penting Diketahui
Miom dan Kista Ovarium Merupakan tumor jinak yang pada organ reproduksi wanita, walaupun berbeda tapi beberapa orang sering menganggap dua hal ini sama. Memahami perbedaan miom dan kista ovarium bisa membantu Anda untuk mengenali gejalanya dan menghindari risiko yang berbahaya.
1. Perbedaan Miom dan Kista berdasarkan isinya
Kista merupakan tumor jinak berbentuk kantung yang berisi cairan abnormal dan menempel pada indung telur. Sedangkan miom, mioma atau fibroid adalah jaringan di otot rahim atau serabut otot padat yang terus berkembang menjadi tumor jinak atau kerap disebut dengan daging tumbuh.
Meskipun keduanya termasuk dalam golongan tumor jinak yang tidak berbahaya. Namun jika dibiarkan berkembang, maka akan berubah menjadi ganas dan berisiko mengancam organ reproduksi wanita.
2. Perbedaan dari Wujudnya
Perbedaan antara Kista dan Miom ovarium sangat mencolok. Pada umumnya, kista berbentuk menyerupai kantong yang berisi cairan. Tekstur dan warna cairannya sendiri bermacam-macam tergantung dari jenis kista yang dimiliki. Sedangkan miom memiliki bentuk berupa serabut otot yang membentuk semacam kumparan hingga membentuk semacam bola padat tanpa inti.
3. Perbedaan dari Tempat Pertumbuhannya
Kista biasa tumbuh di rahim, saluran telur, indung telur, vagina, hingga daerah vulva atau bagian luar alat kelamin wanita. Pada kasus yang jarang, kista juga bisa tumbuh di gusi. Sedangkan miom sebagian besar tumbuh di tengah alat kelamin wanita atau istilah medisnya terletak di uterus. Miom bisa muncul di permukaan rahim, di tengah rahim, atau di dalam rahim. Miom yang tumbuh di leher rahim dapat menyebabkan kemandulan karena akan mengganggu masuknya sperma ke rahim.
4. Perbedaan dari Gejalanya
Keluhan yang dirasakan penderita kista dan miom memang hampir sama dan bisa dibilang nyaris tidak ada perbedannya. Kista dapat dideteksi dari rasa nyeri saat haid hari pertama atau kedua, serta adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual, kembung, mual, muntah, nyeri payudara, sakit di punggung belakang atau paha. Saat kantung kista membesar biasanya akan mengalami, kram perut yang hebat saat menstruasi, nyeri di perut bagian bawah, sering merasa ingin pipis atau BAB, pada kondisi lanjut benjolan pada daerah perut bisa teraba. Kista juga menyebabkan rasa nyeri di luar siklus haid.
Sedangkan pada miom, nyeri panggul baik saat menstruasi maupun berhubungan badan, siklus haid yang tak teratur, jumlah hari haid yang lebih panjang, atau jumlah darah haid yang berada di atas batas normal dalam satu siklus, perdarahan dari vagina, perut kram,, sebagian juga mengeluhkan sering buang air kecil.
Pertumbuhan miom sering tidak terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala, terlebih jika ukurannya masih kecil atau jumlahnya sedikit. Biasanya Miom dan kista ovarium terdeteksi secara tidak sengaja, misalnya saat pasien sedang menjalani pemeriksaan USG rahim.
Mungkin banyak perempuan yang tidak menyadari kondisi dalam organ reproduksinya, sehingga dapat saja hamil. Kehamilan yang terjadi dengan kista ovarium yang tergolong cukup besar dapat membuat kista terpuntir yang merupakan kondisi akut, dan bisa menghalangi bayi untuk lahir normal.
Mioma pada rahim dapat menyebabkan kelainan letak janin (posisi janin melintang) atau menyebabkan keguguran.. Pada wanita yang tidak hamil, mioma pun dapat menyebabkan kelainan, yaitu kelainan haid (haid menjadi tidak teratur atau bertambah banyak). Hal ini sangat tergantung dari ukuran dan letak mioma.
5. Perbedaan dari Penyebabnya
Kista bisa tumbuh secara alami di dalam tubuh wanita, terutama pada wanita yang sedang berada di dalam masa subur. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab munculnya kista, diduga kista disebabkan karena pencemaran bahan kimia yang karsinogen. Faktor keturunan, penyumbatan pada saluran yang memengaruhi aliran keluarnya cairan, atau kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik mungkin punya peranan dalam perkembangan kista. Tetapi, kista akan menimbulkan masalah jika ukurannya membesar, biasanya pada penyakit tertentu, seperti endometriosis dan sindrom polisistik ovarium (PCOS).
Penyebab pasti munculnya miom masih menjadi tanda tanya. Namun ada beberapa faktor yang bisa memicu pertumbuhannya seperti faktor hormonal, hormon estrogen dan progesteron, Faktor genetik juga bisa menyebabkan munculnya miom. Miom cenderung bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan menyusut saat menopause. Sebuah penelitian mengatakan bahwa wanita yang mengalami haid pertama di bawah usia 10 tahun lebih beririsko tinggi terkena miom.Faktanya, wanita dengan haid pertama di bawah usia 10 tahun berisiko tinggi terkena miom. Faktor lain seperti ketidak seimbangan emosi, misalnya sering stres, daya tahan tubuh rendah, dan gaya hidup yang nggak seimbang juga menjadi penyebab miom.
Pengobatan Miom dan Kista Ovarium
Sumber gambar : naturalfibroidsupport.com
Pada kondisi ringan dengan gejala yang tidak terlalu berat, dokter akan menyarankan pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangan kista atau miom. Tetapi jika penderita sudah mengalami gejala yang menganggu, miom dan kista ovarium perlu mendapat pengobatan. Karena, jika tidak dilakukan tindakan segera, miom dan kista ovarium bisa menyebabkan komplikasi seperti anemia, torsi ovarium, atau pecahnya kista.
Pengobatan miom biasanya dilakukan dengan pemberian hormon, misalnya pil KB atau hormon gonadotropin. Jika ukuran miom dianggap sudah tergolong besar atau jumlahnya cukup banyak, maka tindakan operasi untuk pengangkatan miom akan dilakukan. Sama seperti pengbatan yang dilakukan pada penderita miom, pengobatan kista ovarium bisa dilakukan dengan pemberian hormon. Jika ukuran kista sudah dianggap besar dan dicurigai terdapat kanker, maka tindakan operasi akan dilakukan.
Karena pada umumnya pertumbuhan kista terpisah dari jaringan normal di dalam rahim, kista relatif tidak membahayakan dan mudah ditangani. Ahli medis membagi kista menjadi dua macam, yakni kista non-neoplastik yang sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2-3 bulan. Dan kista neoplastik yang harus diangkat melalui operasi.
Sedangkan pada miom, terutama yang mengganggu kesuburan, bisa ditangani dengan terapi hormon, pengobatan herbal hingga melalui operasi pengangkatan. Pada beberapa kasus, pengangkatan miom akan dilakukan disertai dengan pengangkatan rahim karena dianggap sudah mengancam nyawa penderita.
Cara Menghindari dan Mendeteksi Tumor, Kista, maupun Miom pada tubuh
Lalu, bagaimana caranya agar perempuan dapat menghindari atau mendeteksi (mengetahui) tumor ganas (kanker) organ reproduksi? Berikut beberapa tipsnya:
• Terapkan pola hidup yang sehat.
• Hindari pemakaian narkoba suntik serta pola kehidupan seksual yang abnormal karena sangat berisiko meningkatkan penyakit dan kanker organ reproduksi.
• Berhati-hati memilih pasangan hidup atau pasangan seksual.
Sebagian kasus (cukup besar persentasenya) HIV, kerusakan fungsi reproduksi dan kanker organ reproduksi bukan disebabkan pasien yang bermasalah pola hidupnya, namun disebabkan pasangan seksualnya yang bermasalah karena mempunyai pola kehidupan seksual abnormal atau gaya hidup abnormal. Bahkan jika hal tersebut terjadi di masa lalu. Ironisnya, terkadang saat pasien sudah menderita penyakit, pasangannya (yang menyebabkan) tersebut sudah tidak dapat mendampingi lagi karena bercerai atau meninggal lebih dahulu.
• Secara rutin memeriksakan diri ke dokter yang kompeten, walaupun tidak ada keluhan. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah paps smear dan ultrasonografi (USG) agar transvaginal bisa lebih detail setidaknya setahun sekali.
• Perhatikan pola siklus haid.
Perubahan pola siklus haid, perdarahan di luar siklus haid dan keluarnya cairan abnormal dari kemaluan merupakan salah satu tanda kanker dari rahim.
• Perhatikan bentuk/ kontur badan terutama daerah sekitar perut.
Kista dan miom bisa dideteksi sejak dini dengan rutin melakukaan screening ke dokter saat mulai merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Jika telah terdeteksi adanya suatu tumor atau kanker, carilah informasi sebanyak mungkin (second opinion) atau pengobatan pada sumber yang kompeten dan dapat dipercaya.
Pengobatan alternatif yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya hanya akan membuang waktu, biaya dan dapat membuat kondisi lebih parah sehubungan dengan kemampuan sel kanker yang progresif invasi atau menyebar ke organ lain. Semakin cepat tindakan terhadap miom dan kista ovarium dilakukan, maka akan menurunkan risiko gangguan yang lebih parah, sehingga kamu pun berkesempatan untuk hamil dan punya keturunan kelak. Semoga membantu, ya!
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
0 Komentar