Teori - Teori Mengenai Deja vu


EVERYLOGI - Bagi yang belum membaca artikel tentang Mengenal Lebih Dekat Dengan Deja Vu, Serta Deja Vu Bukanlah Pengalaman Masa Lalu tinggal klik tulisan tadi. Langsung saja keintinya, Banyak sekali Teori-teori yang bermunculan mengenai Deja Vu, Mulai dari karena temporal lobe seizure, malfungsi sirkuit otak, dan masih banyak lagi. Kali ini saya akan memberikan beberapa Teori-teori mengenai Deja Vu yang paling banyak dipercayai oleh banyak orang.

Dejavu karena temporal lobe seizure

sumber : livestrong.com

Dejavu karena temporal lobe seizure (kejang lobus) terkadang tidak diketahui penyebabnya. Namun temporal lobe seizure dapat disebabkan oleh trauma yang terjadi pada otak, infeksi, stroke, tumor otak, hinggan faktor genetik. Saat mengalami temporal lobe seizure, penderita akan mengalami penurunan kemampuan untuk merespon lingkungan sekitar hingga melakukan hal yang sama berulang kali, seperti menggerakkan jari-jari pada tangan secara tidak wajar. Sebelum serangan ini datang, biasanya penderitanya akan mengalami sensasi aneh seperti merasakan takut yang tidak beralasan, halusinasi, dan Deja Vu

Dejavu karena malfungsi / loncatan sirkuit memori pada otak

sumber : fggam.org

Deja vu karena malfungsi sirkuit otak terjadi antara long term circuits, dan short them circuits yang berada pada otak kita. Ketika otak melakukan pengolahan(pencocokan) data mengenai keadaan sekitar, dan informasi yang didapat bisa jadi langsung ditransfer ke bagian otak yang menampung memori jangka panjang. Hal inilah yang menyebabkan sensasi Deja Vu. Kita akan merasa kejadian yang kita alami seperti masa lalu.

Dejavu karena Aktifnya Area Rhinal Cortex di Otak

sumber : nutrymaxalimentos.com.br

Deja Vu bisa disebabkan oleh kesalahan pada area Rhinal Cortex, Bagian Rhinal Cortex merupakan bagian yang membuat kita merasa familiar terhadap sebuah sesuatu. Rhinal Cortex bisa aktif karena dipicu oleh Hipokampus (bagian otak lain yang berhubungan dengan memori).Hal inilah yang membuat kita sulit menentukan hal yang terasa familiar ketika kita mengalami Deja Vu. ini menjelaskan mengapa sangat sulit untuk menentukan hal apa yang terasa familiar ketika kita mengalaminya.


Ingatan Palsu

sumber : bronlea.com

Deja Vu karena ingatan palsu terjadi karena adanya ingatan, atau memori palsu yang terekam oleh otak. Salah seorang psikolog bernama Valerie F. Reyna mendukung teori ini karena dia berpendapat ini adalah sejenis efek disosiasi memori (pemisah antara realitas dari ingatan). Reyna berkata bahwa terkadang kita tidak yakin akan sesuatu. Misalnya, apakah kamu hanya sekedar bermimpi, atau itu memang kejadian yang benar-benar terjadi.


Sinyal untuk Mencegah Ketidak sesuaian Memori

sumber : omicsonline.org

Seorang peneliti dibidang Psikologi bernama Akira O'Cinnor menyatakan bahwa ingatan, ataupun memori palsu tidak dapat disalahkan sebagai penyebab Deja Vu. Sebab, ingatan palsu bisa terjadi sebagai pertanda bahwa otak sedang memeriksa ingatannya. Untuk membuktikan pernyatannya O'Connor serta timnya memindai 12 otak relawan. Otak mereka dipindah ketika mereka menjalani tes yang dapat memicu terjadinya ingatan palsu. Tim itu awalnya mengira akan melihat area-area pada otak yang berkaitan dengan memori akan menyala. Tetapi, hal itu sama sekali tidak terjadi. Justru yang menyela adalah area-area yang berkaitan dalam pengambilan keputusan.

O'Connor pun berkata bahwa area yang berkaitan dengan konflik pada memori tampak lebih memicu Deja Vu dibandingkan dengan ingatan palsu. O'Connor pun merasa senang karena hal tersebut terjadi seperti gambaran, dan gagasan yang mengatakan bahwa kesadaran atas adanya ketidak sesuaian sinyal dalam memori. Ketidak sesuain sinyal dalam memorilah yang perlu diperbaiki, dan inilah yang kemudian terdeteksi sebagai Deja Vu.


Hubungan dengan gangguan tertentu

sumber : aurorarecoverycentre.com

Awalnya para peneliti mencoba membangun hubungan antara Deja Vu dengan gangguan mental. Seperti kecemasan, Kepribadian ganda, dan skizofrenia. Tetapi, mereka tidak berhasil menemukan korelasi penilaian diagnosis. Patologis terkuat terkait dengan pengalaman Deja Vu adalah epilepsi lobus temporal. Korelasi ini membuat para peneliti berpendapat bahwa pengalaman Deja Vu mungkin sebuah anomali neurologik yang terkait dengan muntahan listrik yang tidak wajar pada otak .

Jangan Terlalu memikirkan Hal yang tidak penting, Karena banyak hal lain yang harus kau pikirkan

Posting Komentar

0 Komentar