Hal Apa Saja yang Harus Dipelajari untuk Menjadi Seorang Web Developer?
Sumber : web-ideas.com.au
1. Cabang-cabang Web Development / Web developer
Hal pertama yang harus kalian tahu adalah cabang-cabang dari Web development/developer. Berikut beberapa cabang Web Developer yang harus kalian ketahui. Pada umumnya web developer dapat dibagi menjadi tiga yaitu frontend web developer, backend web developer dan fullstack web developer. Berikut beberapa pembagian Web developer/Web development.
- Front-end Web Developer
Front-end bertugas untuk mendesain dan membangun antarmuka web, dengan kata lain Front-end bertugas mengerjakan kode layout sebuah website yang sebelumnya layout dan gambaran dari websitenya sudah dikerjakan oleh Web Designer, Simpelnya sih Front-end ini bertugas membuat apa pun yang akan ditampilkan untuk user atau pengunjung situs yang kita rancang. Mendesain website secara keseluruhan, menu, tombol interaksi, dan gambar untuk meningkatkan pengalaman yang memuaskan bagi user saat mengeksplorasi atau mengunjungi website kita. Nama Front-end sendiri dipakai karena Front-end jika diibaratkan sebagai toko adalah bagian depan atau display toko yang menampilkan informasi atau gambaran umum tentang suatu toko sebelum Anda memasukinya.
Seorang Front-end developer harus dituntut untuk kreatif dan memiliki skill desain yang bagus dan mumpuni. Selain membuat tampilan situs terlihat menarik, Front-end juga bertugas untuk memikirkan cara berinteraksi dengan pengunjung situs, kemudahan dalam navigasi, dan kenyamanan saat user membuka dan mengakses website. Bagi seorang Front-end developer adalah hal wajib untuk menguasai HTML, CSS, dan bahasa pemrograman JavaScript. Jadi apa yang kalian lihat disebuah halaman web adalah buah kerja dari seorang Front-end web developer.
- Back-end Web developer
Seorang Back-end developer lah yang membuat aplikasi web bisa hidup diserver, dan dialah yang membuat algoritma dan mendesain sistem yang bisa bekerja dengan efisien. Hal terpenting yang dilakukan oleh Back-end adalah mengatur agar data yang masuk maupun keluar di tempat yang tepat. Simpelnya sih mereka yang membuat apa pun yang kita kirim dapat sampai ketujuan, menyimpan data akun pengguna ,sistem, API, library, dll. Back-end Developer pun harus bisa memastikan bahwa aplikasi (website) yang ia buat aman dari serangan-serangan orang yang tak bertanggung jawab.
Back-end Web Developer-lah yang bermain dengan bahasa pemrograman server (server-side languange) seperti PHP, JSP, atau ASP, dan mereka pula-lah yang biasanya mengurusi urusan Database seperti MySQL, Oracle, dan lain lain. (Pada perusahaan besar biasanya pekerjaan ini dikerjakan oleh Database Analyst)
- Fullstack web developer
Fullstack web developer merupakan seorang yang memiliki keahlian untuk mengerjakan apa yang dikerjakan Front-end dan Back-end. Menjadi seorang Fullstack bukanlah yang mudah, karena kita harus menguasai 2 bidang sekaligus. Tidak hanya menampilkan apa yang ingin ditampilkan, kita juga garus mengerti bidang database dan browser.
1. Frontend Web Developer
Sumber : ilmunesia.com
• Hypertext Markup Language (HTML)
HTML bukanlah bahasa pemrograman, melainkan adalah bahasa markah. Hampir semua yang kita lihat saat ini adalah buah hasil dari HTML. Dengan kode HTML ini kita bisa menentukan bagian-bagian dari web yang dibangun untuk menjadi judul halaman, paragraf, gambar, navigasi, teks paragraf, headline, tabel. dll. HTML merupakan adalah bahasa yang paling mudah dipelajari, dipahami, dan dipraktekkan oleh semua orang. HTML ini tidak bisa bekerja sendiri. HTML hanya bisa membuat halaman web yang sangat sederhana dan mungkin kurang menarik bagi banyak orang. Nah, Oleh karena itu kita membutuhkan CSS alias Cascading Style Sheets untuk memperindahnya.
• Cascading Style Sheets (CSS)
CSS diciptakan untuk melengkapi HTML. CSS dapat kita gunakan untuk memperindah tampilan dengan cara menentukan posisi tiap elemen, memberikan warna, menyesuaikan tampilan dengan ukuran layar, dll. Perumpamannya HTML adalah sebuah rumah, kita sudah bangun pondasi dan kita ingin rumah kita cantik, nah dengan CSS ini kita bisa memperintah rumah kita, mengecatnya, memakaikan keramik, memakai terali, dll.
• Javascript
Javascript adalah bahasa pemrograman yang wajib untuk dipelajri oleh semua web developer. Teknologi ini yang dapat membuat halaman web kita makin interaktif. Dengan menggunakan Javascript kita dapat memberikan konten baru ke user tanpa harus me-refresh halaman yang sedang dibuka. Selain itu dengan Javascript kita juga bisa memprogram Infinite scroll, dan drag and drop. Contoh pengaplikasiannya misalnya tombol like Facebook, retweet Twitter, dll.
2. Backend Web Developer
Seindah apapun sebuah halaman web, apabila tidak ada pengatur alias otaknya maka tidak akan berfungsi dan hanya sia-sia. Back-end berkewajiban untuk melakukan perhitungan, memproses form pendaftaran, menyimpan data pengguna, dan lain sebagainya. Kode penyusun backend berjalan diserver, komputer khusus yang didesain untuk melayani permintaan pengguna. Ada banyak bahasa pemrograman yang bisa kita gunakan sebagai Back-end seperti SQL, PHP, Python, Node.js dan beberapa bahasa lainnya.
• PHP
PHP Hypertext Preprocessor (PHP) bahasa skrip yang paling populer untuk backend web. Formulir login yang kalian sering temui dibuat menggunakan PHP maupun SQL. Saat kalian mengetikkan informasi login, PHP akan mempelajari dan mengeceknya di database, jika informasi yang dimasukkan benar atau tidak. Jika benar, kalian akan masuk ke akun atau dashboard. Menurut w3techs.com, PHP digunakan oleh 82.3% website yang menggunakan teknologi back-end. Sumber belajar yang berlimpah dalam bentuk buku, video tutorial, serta pelatihan-pelatihan yang dapat diperoleh dengan harga yang tidak mahal turut mendorong kepopuleran PHP. Grup PHP Indonesia di facebook merupakan grup pemrograman terbesar di Indonesia.
• Python
Python merupakan general purpose programming language yang artinya Ia dapat digunakan untuk hampir semua jenis kebutuhan termasuk backend programming. Sintaks yang relatif mudah dipelajari dan dibaca, membuatnya menjadi bahasa pemrograman yang digunakan oleh kampus-kampus Negeri Paman Sam. Kita bisa menggunakan Python murni atau menggunakan framework Python khusus untuk web seperti Django, Flask, Bottle, dkk.
3. Fullstack Web Developer
Sumber : bitdegree.org
survei yang dilakukan Stackoverflow developer pada lalu 2016 juga menunjukkan bahwa Javascript merupakan bahasa yang paling banyak digunakan baik itu oleh frontend web developer, backend web developer, maupun fullstack web developer.
Bagaimana saya bisa belajar?
Sumber : codeburst.io
Tapi, ada juga sebagian besar orang tidak dapat belajar sendiri, Ia harus dipandu dengan kurikulum yang jelas dan mentor yang berpengalaman untuk membantu mengatasi masalah yang ditemui saat belajar. Apabila kalian adalah salah satu dari mereka, kalian harus mengikuti program coding bootcamp.
Coding bootcamp merupakan kelas belajar pemrograman intensif yang biasanya diselenggarakan dalam beberapa minggu. Program ini menawarkan kurikulum yang tersusun rapi, mentor-mentor berkualitas, dan sarana yang lengkap. Beberapa penyelenggara coding bootcamp bahkan memiliki jaringan kerjasama yang siap untuk menyalurkan kita setelah lulus dari coding bootcamp.
Berbeda dengan belajar otodidak, coding bootcamp membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun kalian tak perlu menjadikan alasan biaya sebagai penghalang belajar menjadi web developer lewat cooding bootcamp karena salah satu penyelenggara coding bootcamp, HACKTIV8, bersedia membantu kita untuk belajar web development dengan program pinjaman. Bahkan Hacktiv8 memberikan diskon 10% untuk wanita dan mahasiswa atau lulusan baru (maksimal 2 tahun).
Tool Web Development yang Layak untuk Dicoba
Sumber : github.com
1. Adobe Color
Dengan tool color wheel pada Adobe color, kalian bisa menerapkan HEX code untuk warna tertentu. HEX code akan merespons warna-warna yang unik dan spesial. Adobe Color bisa menjadi pilihan untuk kalian yang ingin membuat tampilan website kalian menjadi menarik dan enak dipandang mata.
2. GitHub
Kalian bisa mencoba GitHub jika ingin bereksperimen dengan website buatan kalian, dengan caara mengclone kode pada website kalian. Tak hanya itu dengan GitHub kita juga bisa membuat task, tag member, dan micro-manage produk kita.
Salah satu tempat terbaik untuk belajar web developer adalah platform belajar online, seperti BitDegree. Platfom ini menawarkan berbagai kursus terkait web development. Jangan pernah putus asa jika mengalami kendala, kalian bisa bertanya atau mencari jawabannya digoogle. Kalian juga bisa menggunakan platform belajar online jika kalian ingin mengetahui seberapa luas pengalaman anda.
sumber : codepolitan & beberapa referinsi lainnya.
0 Komentar